JAKARTA - Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) menyiapkan langkah konkret menjelang penyelenggaraan haji 2026.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan tim pengadaan yang terdiri dari tim akomodasi, konsumsi, hingga transportasi, akan segera berangkat ke Arab Saudi.
Tujuan kunjungan ini adalah mematangkan seluruh persiapan teknis, termasuk proses pengadaan dan pendaftaran kebutuhan jemaah haji. Tiga tim pengadaan akan didampingi tim kejaksaan yang bertugas mengawasi setiap tahapan agar berjalan transparan dan akuntabel.
Dahnil menekankan, identitas utama Kemenhaj harus tercermin dari karakter integritas dan kinerja profesional. Ia mengingatkan seluruh tim agar meminimalisir praktik manipulatif dan tetap menjaga kepercayaan umat serta pemerintah.
“Presiden, menteri, dan saya terus mengingatkan, wajah utama Kemenhaj harus wajah antikorupsi, wajah antirente, wajah nonmanipulatif. Jawaban kita harus kinerja terbaik, bukan retorika,” tegas Dahnil.
Pelibatan Kejaksaan dalam Pengawasan Persiapan Haji
Pelibatan tim kejaksaan menjadi salah satu langkah strategis Kemenhaj untuk memastikan proses pengadaan berlangsung tertib. Kejaksaan memiliki peran penting dalam memantau semua tahapan pengadaan, mulai dari pemilihan vendor hingga distribusi fasilitas bagi jemaah haji.
Dengan pengawasan eksternal ini, Kemenhaj berharap seluruh proses dapat berjalan tanpa kendala hukum maupun administrasi. Dahnil menekankan bahwa akuntabilitas menjadi pondasi utama dalam pelaksanaan tugas kementerian.
Langkah ini juga menjadi jawaban terhadap sorotan publik terkait penyelenggaraan haji, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Kemenhaj. Integritas dan transparansi, menurut Dahnil, menjadi kunci sukses penyelenggaraan haji yang aman dan tertib.
Pelantikan Pejabat Struktural Kemenhaj
Selain pengiriman tim pengadaan, Kemenhaj juga melantik sekitar 400 pejabat struktural yang akan mengisi posisi di instansi vertikal tingkat wilayah, kota, dan kabupaten. Prosesi pelantikan dilakukan secara hybrid, memadukan daring dan luring, dengan pusat kegiatan di Masjid Al-Ikhlas Kemenhaj, Jakarta.
Dahnil menyatakan pelantikan ini merupakan bagian dari akselerasi agar struktur organisasi penyelenggaraan haji dan umrah di tingkat daerah siap bekerja secara optimal. Para pejabat baru diharapkan mampu bergerak cepat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga seluruh persiapan haji dapat dilakukan tepat waktu.
“Alhamdulillah, hari ini bapak ibu resmi dilantik sebagai pejabat struktural instansi vertikal Kemenhaj RI. Ini adalah bagian dari akselerasi agar struktur kita di tingkat wilayah, kabupaten, dan kota segera siap menjalankan tugas. Kita bekerja dengan waktu yang sangat singkat dan umat menunggu perubahan,” ujar Dahnil.
Kinerja dan Persiapan Haji 2026
Kemenhaj menekankan pentingnya persiapan menyeluruh untuk haji 2026, mulai dari akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga manajemen operasional di wilayah Arab Saudi. Tim pengadaan di lapangan akan meninjau fasilitas, memverifikasi kualitas layanan, dan memastikan semua kebutuhan jemaah terpenuhi sesuai standar.
Dengan struktur organisasi yang siap dan pengawasan ketat dari pihak kejaksaan, Kemenhaj optimis seluruh proses akan berjalan lancar. Dahnil berharap kombinasi antara akselerasi pelantikan pejabat struktural dan pengiriman tim pengadaan ke Arab Saudi mampu memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
Kementerian juga menekankan komitmen membangun citra Kemenhaj yang profesional, transparan, dan berintegritas. Persiapan matang ini diharapkan menjawab semua tantangan dan kebutuhan umat, sehingga penyelenggaraan haji 2026 dapat terlaksana dengan aman, nyaman, dan memuaskan bagi seluruh jemaah.