Pemerintah Tegaskan Komitmen Transportasi Rakyat Lewat KRL dan Kereta Petani

Rabu, 05 November 2025 | 09:37:31 WIB
Pemerintah Tegaskan Komitmen Transportasi Rakyat Lewat KRL dan Kereta Petani

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto semakin menegaskan komitmennya dalam menghadirkan transportasi publik yang adil dan merata untuk seluruh lapisan masyarakat, khususnya rakyat kecil yang menopang perekonomian nasional. 

Selain melakukan peningkatan kapasitas dan kenyamanan pada transportasi massal seperti KRL dan Whoosh, pemerintah juga meluncurkan layanan khusus yang langsung menyentuh kebutuhan para pelaku usaha kecil yaitu kereta bagi petani dan pedagang.

Upaya tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah pendukung distribusi pangan nasional.

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya fasilitas transportasi yang mampu menghubungkan hasil bumi dari daerah ke pusat perdagangan dengan biaya terjangkau.

Pemerintah ingin memastikan bahwa program pembangunan tidak sekadar menghadirkan infrastruktur modern, tetapi juga benar-benar memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat luas. 

Semangat inilah yang menjadi dasar kebijakan transportasi publik yang kini diperluas cakupannya untuk mendorong pergerakan ekonomi rakyat.

Kereta Khusus Petani dan Pedagang untuk Keadilan Ekonomi

Kereta khusus petani dan pedagang hadir sebagai terobosan yang memudahkan mobilisasi barang usaha dan komoditas pertanian seperti sayur, buah, serta hasil kebun lainnya. 

Dengan memanfaatkan jaringan rel yang sudah tersedia, moda ini menjadi sarana distribusi yang efisien, hemat biaya, dan tetap menjaga kualitas produk saat tiba di pasar.

Dalam peninjauan langsung layanan ini, Presiden Prabowo melihat bagaimana kereta dirancang dengan tempat duduk menyamping guna memberikan ruang lebih besar untuk barang bawaan penumpang. Masyarakat kecil tidak hanya diangkut sebagai penumpang, tetapi juga mendapat fasilitas pengiriman produk yang bebas biaya.

“Iya saya cek. Jadi dia hanya bayar untuk dirinya. Barang dagangannya dia tidak perlu bayar. Kursinya nyamping. Untuk ongkosnya mungkin sudah ditetapkan,” ujar Presiden Prabowo.

Jalur layanan ini menjangkau daerah-daerah seperti Merak, Rangkasbitung, hingga wilayah yang menjadi penghubung sentra pertanian dengan kota-kota tujuan utama perdagangan. 

Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat rantai pasok nasional, menekan biaya logistik, serta menghadirkan pemerataan nilai ekonomi bagi para petani dan pedagang. Pemerintah menegaskan bahwa layanan ini merupakan bagian dari misi besar untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang dimulai dari desa.

Penambahan Gerbong KRL untuk Kurangi Penumpukan Penumpang

Di wilayah perkotaan, pemerintah juga meningkatkan layanan transportasi massal yang menjadi tulang punggung mobilitas sehari-hari masyarakat seperti KRL. 

Presiden Prabowo meminta PT KAI untuk menambah gerbong dengan tujuan meningkatkan kenyamanan penumpang dan mengurangi kepadatan yang sering terjadi pada jam sibuk.

Presiden berkomitmen menyediakan anggaran sebesar Rp 5 triliun untuk program ini. Dana tersebut bahkan lebih tinggi dari usulan awal yang diajukan oleh KAI. Dalam arahannya, Prabowo juga menargetkan percepatan pengadaan agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat.

Ia menilai bahwa peningkatan kualitas pelayanan angkutan massal merupakan bagian penting dalam menjaga produktivitas masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang berkontribusi pada kemacetan serta polusi udara di perkotaan.

Dengan adanya tambahan rangkaian baru, diharapkan tingkat layanan KRL semakin meningkat dan mampu melayani arus mobilitas harian masyarakat yang kian bertumbuh.

Perluasan Jalur Whoosh untuk Konektivitas Lebih Merata

Selain transportasi perkotaan dan logistik rakyat kecil, Presiden Prabowo juga menargetkan pengembangan jaringan Whoosh agar menjangkau lebih banyak kota strategis di Pulau Jawa. Setelah beroperasi hingga Bandung, pemerintah berambisi memperpanjang jalurnya ke timur hingga Banyuwangi.

Prabowo meyakini bahwa kehadiran kereta cepat bukan hanya soal kebanggaan teknologi, melainkan faktor pendukung pemerataan ekonomi di kawasan yang dilaluinya. Pemerintah juga memastikan beban pembangunan tersebut dikelola secara bertanggung jawab dalam skema yang tetap mengutamakan kepentingan publik.

Manfaat seperti berkurangnya waktu perjalanan, meningkatnya akses pasar, serta efisiensi distribusi barang menjadi alasan kuat pemerintah meneruskan proyek konektivitas tersebut. Langkah ini mempertegas upaya mewujudkan satu sistem transportasi nasional yang terintegrasi dari kota besar hingga pelosok.

Dengan tiga fokus pengembangan ini penambahan kapasitas KRL, perluasan Whoosh, serta penyediaan kereta khusus petani dan pedagang Prabowo menunjukkan arah pembangunan yang menempatkan rakyat sebagai penerima manfaat utama dari setiap kebijakan.

Terkini